Mura
Audit Kasus Stunting Semester I Tingkat Kabupaten Murung Raya
Puruk Cahu, Sinar Borneo News - Kepala Dinas Kesehatan Murung Rayadr. Suwirman Hutagalung mengatakan
kasus stunting tentunya tidak hanya fokus pada kasus balita atau banyak balita stuntingnya akan tetapi juga
diarahkan pada upaya pencegahan
lahirnya bayi stunting
Hal itu ia katakan saat memberikan
sambutan pada rapat audit kasus
stunting Semester I tingkat Kabupaten
Murung Raya tahun 2023, di aula Cahai Ondhui Tingang, Selasa (13/6/2023).
Dimana ia mengatakan isu nasional
tentang stunting sesuai Peraturan
Presiden 72 tahun 2001 yaitu penurunan stunting merupakan salah satu status gizi terjadi pada anak balita yang disebabkan karena kekurangan gizi.
kronis dan infeksi berulang yang
ditandai dengan panjang atau tinggi
badan anak balita yang dibawah standard berdasarkan umur
Dan untuk memahami bagaimana
stunting yang dimaksud, untuk audit
kasus stanting merupakan salah satu
kegiatan prioritas sebagaimana yang
dimaksud dalam peraturan BKKBN
nomor 12 tahun 2021 yaitu tentang
rencana Aksi Nasional percepatan
penurunan angka stanting tahun 2021-
2024.
"Audit kasus stunting tentunya tidak
hanya fokus pada kasus balita atau
banyak balita stuntingnya akan tetapi
diarahkan pada upaya pencegahan
lahirnya bayi stunting yang dimulai sejal audit kasus kelonmpok sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, serta batita atau balita yang berisiko
stunting," terang dr. Suwirman.
Olehkarenanya, menurutnya pada
pertemuan audit stunting tersebut
pihaknya akan membahas kembali
kasus-kasus stunting yang ada sehingga bisa diketahui risiko apa yang telah diidentifikasi dan berpotensi menyebabkan stunting.
"Percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifilk maupun sensitif harusnya terus dilakukan agar target prevalensi penurunan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif
seharusnya terus kita lakukan gimana
agar target pravelensi stunting untuk
Kabupaten Murung Raya, nasional
sebesar 14% untuk 2024 juga bisa
tercapai kita ketahui bahwa masalah
kesehatan ibu dan anak sangat
berkontribusi terhadap kasus stunting,"
paparnya.
Seperti kasus anemia pada ibu hamil
serta kondisi bayi dengan berat badan
lahir rendah panjang badan bayi baru
lahir yaitu kurang dari 48 cm yang laki-
laki dan 47,3 untuk yang perempuan
serta adanya infeksi - infeksi pada balita dan balita gizi kurang yang akan
mempengaruhi kasus stanting.
Dimana berdasarkan hasil SSGI 2022
prevalensi stunting Kabupaten Murung
Raya sebesar 40,99% kemudian Kepala
Dinas Kesehatan Murung Raya itu
mengatakan angka stunting di Murung
Raya pada bulan Februari tahun 2023
berdasarkan data yang di input pihaknya dari Puskesmas sebesar 19,85%.
"Artinya bahwa kita masih butuh
konsentrasi atau kerja ekstra yang cukup harus maksimal sehingga mungkin nanti di tahun 2024 yang seperti disampaikan tadi bahwa target nasional 14%,kabupaten Murung Raya juga bisa mencapai titik yang dimaksud harapannya Apabila semua intervensi yang spesifik maupun sensitif yang sudah dilakukan dengan optimal target dan prevelensi stunting untuk kabupaten Murung Raya bisa lebih maksimal," tutupnya (Red)
Via
Mura
Posting Komentar